Sabtu, 08 Februari 2014

Tuhan, aku milikMu

"Kenapa kamu masih memikirkannya? Dia sudah menyakitimu"
"Apa dia peduli sama kamu? Gak sama sekali kan?"
"Lupakan dia, masih banyak cowok lain yang lebih baik dari dia"

Jika sebuah ketulusan semudah itu, akan ku lakukan tanpa harus terus mengeluarkan air mata setetes pun, tanpa harus 'galau' setiap waktu dan tanpa perlu merasakan sakit hati yang mendalam sendirian. Tidak ada yang menyuruhku untuk menyukainya, tidak ada yang menawarkanku untuk mengaguminya dan tidak ada yang membayarku untuk tetes demi tetes air mata yang ku keluarkan. Aku perempuan biasa, dan ku anggap ini normal jika kemudian aku mengaguminya, mendambakannya hingga ketulusan itu muncul dengan sendirinya. Sekecil apa pun yang dia lakukan padaku, artinya begitu besar untukku. Benda tidak berharga yang dia berikan pun bisa jadi sangat mahal untukku. Senyumnya, sapanya, candanya semua itu terlihat biasa di mata orang lain. Bagiku yang sangat mengaguminya, adalah kebahagiaan tersendiri dalam hidupku. 

Tuhan, aku tak berhak memilikinya karena aku dan dia hanya milikMu semata. Dengan kuasaMu lah dia akan datang padaku, dan dengan seizinMu lah Kau titipkan dia padaku. Jika itu terjadi, aku tidak akan berjanji untuk melindunginya, menjaganya dan merawatnya dengan baik. Dia bukan bayi yang layak di perlakukan seperti itu. Dan janji hanyalah sekedar janji jika waktunya tiba aku menghadap padaMu, aku tidak ingin mengecewakannya, aku hanya akan melakukan semua hal sebaik mungkin untuknya. Karena atas kepercayaanMu lah Kau titipkan dia padaku.

Tuhan, mungkin aku egois, mungkin aku tamak, dan mungkin aku bukan yang terbaik untuknnya. Walau pun hanya Kau izinkan sebentar saja menikmati kebahagiaan dengannya, aku akan sangat berterima kasih dan aku ku lakukan nadzarku sebagai seorang muslim yang taat.

Asyhadu anlaa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah, ya Allah... hamba sangat menyayanginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar