Kamis, 20 Juni 2013

Fakta Tentang Panda


Anyeong haseyo...
Kita tahu, panda itu salah satu jenis hewan paling lucu di dunia. Dengan bentuk tubuhnya yang gemuk, dan warna bulunya yang hitam putih, di tambah lagi dengan kelakuannya yang menggemaskan bak bayi raksasa. Nah, kali ini Lala akan coba merangkai bebearapa fakta unik tentang panda yang merupakan satu jenis hewan yang paling Lala suka.

Dalam Zoologi panda termasuk hewan karnivora ( pemakan daging ) tapi 99% makanannya adalah bambu,  ( tetep aja bambu kan tumbuhan bukan daging...hehehe ) yang lebih unik, ternyata panda juga bisa makan madu, telur, ikan dan buah ( jadi penasaran...!! ) semua pasti pada tahu donk, habitat asli panda ada dimana? tepatnya di negeri tirai bambu, China. Dan di China, ada sebutan sendiri untuk panda, yaitu xiangmao. Beda lagi kalo di Taiwan, panda di sebut maoxiong. Ada artinya sobat, Xiong itu artinya beruang sedangkan Mao berarti kucing. Meski kelihatan unyu, tapi panda juga bisa menyerang manusia lho! Itu kalo dia merasa terancam ( perlu waspada juga, jangan sampai terbuai dengan keunyuannya hihihi ). Karena habitat aslinya di China, negara ini menggunakan panda sebagai alat diplomasi dengan negara lain. Karena itu, China punya tempat penangkaran panda terbesar di dunia, yang terletak di  provinsi Sichuan, China. Persisnya nih, di Cagar Alam Nasional Wolong. Tempat yang didirikan tahun 1963 adalah rumah bagi 30% panda yang terancam punah ( kasian... :( ). Ternyata nih, di Cagar Alam Nasional Wolong ada panda merah lho ( penasaran... ) dan ada juga macan tutul. Tapi panda merah ini lebih kaya kucing dibandingkan beruang, dan makannya pun tetap bambu. 
Pada tahun 2008, pernah terjadi gempa hebat di Sichuan. Untung panda-pandanya selamat, hanya saja seekor panda yang baru berusia 9 tahun, mati karena tertimpa dinding ( kasian... :'( ). Di tahun itu juga, sepasang panda dihadiahkan oleh pemerintah China untuk pemerintah Taiwan, sebenarnya nih...sepasang panda yang memiliki nomor 16 dan 19 di Cagar Alam Nasional Wolong ini, rencananya dihadiahkan pada tahun 2005 sebelumnya, tapi pemerintahan Taiwan yang saat itu di pimpin oleh Chen Shuibian menolak pemberian hadiah tersebut. Baru deh, saat pemerintahannya di ganti oleh presiden Ma Yingijun...Taiwan mau menerima hadiah sepasang panda ini dengan senang hati. Karena itu, sepasang panda di Taiwan ini di beri nama Yuanyuan dan Tuantuan. Jika di gabungkan namanya jadi Tuanyuan yang berarti Reuni. 
Selain Taiwan, ternyata pemerintah China juga menghadiahkan panda pada negara lain seperti Thailand, Hongkong, Jepang, USA, Jerman, Austria, Spanyol, Inggris dan Meksiko. Terus hadiah panda buat Indonesia mana? :( hehehehe
 
Mungkin itu aja, yang bisa Lala bagi buat pembaca. Makasiih udah sempetin mampir di blog ini yah? semoga bermanfaat dan jangan lupa komennya. Bonus nih, Lala kasih liat foto-foto panda di Cagar Alam Nasional Wolong. Gomapta...anyeong higeoseyo :)



Selasa, 04 Juni 2013

Sampai Detik Ini...


 Bu, sampai saat ini aku tak pernah bisa melihatmu meskipun aku ingin dan rasa sakit itu selalu menjadi sengatan terhebat yang pernah aku rasakan selama hidupku. Bu, aku tahu ini akan sangat sulit untukmu. Tapi perasaan ini mengalahkan segalanya, aku marah dan benci pada wanita yang melahirkan dan membesarkanku selama 25 tahun.

Mimpi buruk itu tiba-tiba terulang kembali dalam ingatanku, dimana ayah tiriku datang dalam keadaan mabuk berat dan mencoba membunuhku saat ibu tak ada di rumah dan rumah dalam keadaan sepi. Aku yang saat itu sedang membereskan kamarku, benar-benar ketakutan karena untuk pertama kalinya berhadapan dengan pria tua yang membawa pisau dan berusaha menghujamkannya ke tubuhku. Meski rasa takutku semakin menjadi, aku berusaha sekuat tenaga agar pria mabuk itu menghentikan keinginannya menusukku. Aku berteriak minta tolong beberapa kali dan tak seorang pun datang, mata tajam pria tua itu semakin membuatku takut dan menangis. Dia terus bergumam “Dasar gadis bodoh, gak berguna! Mati aja sana “. Ku pikir pria ini memang sudah gila, kenapa dia terlihat sangat membenciku saat itu. Ibu yang tiba-tiba datang sempat mencoba menghentikan perbuatan ayah tiriku, dan hasilnya ibuku mendapat pukulan keras tangan kekar pria tua itu. Ibu bergegas mengubungi polisi, dan saat polisi datang aku sudah berhasil melumpuhkan ayah tiriku. Dengan posisi tanganku yang bersimbah darah dan pisau hasil rebutanku dengan pria kejam ini. Pria tua kejam itu sudah terkapar tak bernyawa dengan darah di bagian dadanya yang terus mengalir. Aku bingung, takut dan gemetar hebat, aku tak pernah ingin membunuh siapa pun, bu.

Inilah kisahku, kisah pahit seorang perempuan menyedihkan yang hidup di antara keluarga yang menyedihkan juga. Sejak 3 tahun lalu, aku harus menghadapi kejamnya hidup di balik jeruji penjara wanita. Aku masih sangat trauma dan takut saat pertama kali masuk ke dalam ruangan pengap yang penuh dengan bau tidak sedap. Ibuku lah yang berhasil memaksaku menikmati hari-hari kelam di penjara. Aku mencintainya, dulu. Dan aku sangat membencinya, sekarang.

“ Arlina… keluarlah! Ibumu datang menjengukmu “ ujar salah seorang polisi wanita yang berjaga saat itu, sambil membuka gembok jeruji. Aku terdiam, “ Aku gak mau! “ jawabku tegas, sebelumnya aku sudah sering mengatakan pada setiap polisi wanita yang berjaga, bahwa aku tidak akan menemui siapa pun yang datang menjengukku, terutama ibu. Saat itu aku benar-benar sangat marah dan tidak kuasa melampiaskan amarahku pada siapa pun, termasuk polisi wanita bernama Gita yang tidak lain adalah sahabatku sejak SD ini. 

Ibu selalu datang dengan sebuah kotak makanan yang selalu dia siapkan setiap kali datang menjengukku. “Bu, jangan semakin membuat mataku kering. Air mataku sudah habis terkuras hanya untukmu, tidak bisakah ibu membiarkan aku bahagia meskipun di dalam penjara. Jangan pernah datang lagi, anggap saja anakmu sudah mati. Aku tak ingin kebencianku semakin memuncak saat melihat ibu datang dan pulang dengan perasaan kecewa. Aku tak pernah tahu, sampai kapan aku akan seperti ini…”

Hari dimana untuk yang kesekian kalinya sidang kasusku, ibu datang sebagai saksi dan mengatakan akan melakukan apa pun untuk membebaskanku dari penjara. Gita juga berkata, bahwa dia sering melihat ibuku berjualan makanan di dekat kantor polisi. Gita selalu memperhatikan apa pun yang ibuku lakukan, sampai aku benar-benar tak akan melihatnya lagi. Gita menemukan ibuku terkapar tak bernyawa di depan kantor polisi saat hujan deras melanda. Lengkap dengan bekal yang biasa ibu bawa untukku dan sepucuk surat dari ibu yang mengatakan bahwa “…Gunakan waktumu sebaik mungkin untuk berbuat baik selama di penjara, nak! Ibu berjanji akan segera mengeluarkanmu, ibu tidak tahan jauh dari putri ibu satu-satunya. Untuk terakhir kalinya ibu minta maaf, nak! Maafkan ibu…”