Selasa, 25 Desember 2012

Me and Dear Friends

Kali ini, aku mau sedikit curhat tentang orang-orang yang selama ini membantuku untuk tetap hidup menjadi lebih baik. 
Ini aku dan hidupku, aku di lahirkan sebagai seorang gadis yang memiliki banyak kekurangan. Bukan dalam segi fisikku yang sempurna, tapi kekuatan otakku yang sulit menjangkau tingkat cerdas.
Untuk yang pertama, ku perkenalkan orang-orang baik hati yang melahirkanku, mendidikku, hingga mengajarkanku banyak hal tentang hidup.
Aku adalah anak pertama dari 5 bersaudara. Ayahku bekerja sebagai PNS ( Pegawai Negeri Sipil ) di Kantor Department Agama wilayah Kabupaten Blitar. Ibuku yang kebanyakan awet muda dan cantik ini, sangat kreatif dan pandai memasak dan berdandan. Sejak kecil, aku dan adikku memanggil mereka berdua dengan sebutan Abah dan Umi. Ke perkenalkan adikku yang pertama, namanya Lia tepatnya Nur Isna Aulia, cantik, dewasa dan cerdas begitulah seperti kebanyakan orang bilang, dia gak pantes jadi adikku hanya karena tubuhku yang lebih kecil dari dia. Adikku yang kedua adalah seorang anak laki-laki gagah, Izzul Musthofa. tapi sifatnya gak segagah penampilannya, jahil, mandinya paling lama, makannya pilih-pilih dan 1 hal yang memvbuatnya terlihat gak wajar, bawelnya yang melebihi bawelnya cewek.

Dan yang ketiga ini, bisa di sebut anak ajaib. Paling nakal, dan berani dalam banyak hal. Cakep sih kata orang, but...ya begitulah jalan pikirannya sulit di tebak. Tapi semenjak masuk pesantren, kenakalannya jadi gampang di kontrol, itulah Zen Manshur. Adikku yang terakhir ini, pali imut dan blak-blakan. Dia paling gak bisa nyembunyiin sesuatu yang gak perlu di sembunyiin. 
Paling manja, tapi gak mau di bilang manja. 
Di TK tempat aku sekolah, memang banyak banget sejarahnya yang masih aku ingat sampe sekarang. Mulai dari temenku yang suka ngompol di sekolah, sampe aku yang gak pernah duduk di bangku nol kecil, karena tempatnya yang gelap. 
Begitu juga waktu di SD, aku punya banyak cerita dan pengalaman selama jadi anak SD. Mulai dari punya temen yang gak pernah bisa naik kelas gara-gara bodohnya dia gak ketulungan sampe di suruh guru nulis 70 soal tanpa di koreksi sama guru. 
Selepas SD, aku pengen banget masuk SMP N 3 Blitar. Karena teman-temanku banyak yang masuk sana. Tapi abah gak ngizinin dan akhirnya aku di daftarin di MTs N Blitar, itu adalah madrasah favorit se kota Blitar. Karena bukan keinginanku masuk sekolah itu, aku gak terlalu inget gimana masa-masaku di sekolah itu. Yang aku inget, semua guru matematika di sekolah itu gak ada 1 pun yang baik hati. Galak dan suka bentak. Sampe akhirnya, mungkin itu salah satu faktor kenapa aku gak lulus UAN tingkat SMP tahun 2005. Sampe abah, maksa aku sekolah di sebuah sekolah swasta yang ada pesantrennya, Al Mawaddah 2 Blitar. Disinilah aku merasa memulai hidup baru- 
Coming Soon ^_^

Sabtu, 22 Desember 2012

Hear Me


Aku tidak berharap banyak dia akan membaca ini sampai selesai, aku tahu ini tidak akan berarti apa-apa untuknya. Aku bahkan tak tahu apa dia masih menganggapku teman atau masa lalunya sebagai sampah.
Tapi aku senang bisa mengenalnya, dan aku sangat berterima kasih pada Allah untuk hal ini. Ucapan dan syukur yang tiada henti. Aku hanya akan menepati janjiku untuk memberikan hadiah ulang tahun pada semua sahabat-sahabatku di tahun 2013 ini.

Untuk yang pertama kalinya aku punya sahabat seorang anak laki-laki, dia sangat lebih tinggi dariku, mata elangnya yang sipit, senyumnya manis, dia yang selalu memakai jaket kemana pun dia pergi dan dia adalah seorang anak laki-laki yang berbakti pada orang tuanya. Dulu dia sangat suka dengan warna biru gelap, dia bahkan punya seorang kakak perempuan yang manis. Meskipun aku hanya bertemu kakaknya sekali dan aku tidak bisa mengingat wajahnya, tapi aku sangat yakin kakaknya jauh lebih manis. ^^

Kami bertemu di sebuah lembaga kecil yang mengajarkan kami belajar kitab-kitab seperti pondok-pondok salafiyah. Semua anak akan pergi ke tempat itu setelah menunaikan sholat maghrib.
Awalnya aku tidak tahu menahu bagaimana aku harus belajar dengan kitab-kitab yang bertuliskan arab tanpa kharokat, disanalah aku belajar dan aku mulai bisa memahami maksud belajar kitab-kitab itu.

Anak laki-laki itu adalah kakak kelasku, saat pertama kali melihatnya…dia lebih banyak diam, tapi aku masih bisa melihat senyumnya saat dia bercanda dengan teman-temannya. Aku hanya ingin punya banyak teman dan benar saja aku mengenal seorang anak perempuan cantik yang rumahnya tak jauh dari lembaga itu. Kami duduk sebangku dan kami selalu bersama. Saat kenaikan kelas, entah kenapa aku selalu ingin memperhatikan anak laki-laki itu. Aku bahkan tak mengerti apa yang menarik dari dia, hanya saja saat melihatnya tersenyum, hatiku merasa sangat senang.

Kulihat, dia terlihat sangat dekat dengan adikku dan temannya. Aku tak pernah tahu apa yang mereka lakukan, tapi adikku bercerita. Ternyata anak laki-laki menyukai salah seorang teman adikku yang juga temanku bermain di rumah. Adikku dan temannya hanya sebagai perantara antara mereka berdua. Adikku mulai mengeluh, dia merasa lelah karena harus menjadi tukang pos setiap hari untuk menyampaikan pesannya dari anak laki-laki itu ke temannya.

Namun, akhirnya anak laki-laki itu tahu satu hal, bahwa cintanya di tolak. Aku tak bisa melihat bagaimana kecewanya dia saat itu, dia bahkan lebih banyak diam. Aku merasakan sesuatu yang aneh pada diriku, hatiku berkehendak sangat ingin mengembalikan senyumnya lagi. Aku berpikir sejenak itu tidak akan mungkin, karena dia tidak mengenalku. Bagaimana aku bisa mengembalikan senyumnya? Hingga anak perempuan yang di sukainya, menitipkan sepucuk surat kepadaku untuk anak laki-laki itu. Aku tak habis pikir, kenapa dia menitipkannya padaku. Sedang dia tidak mengenalku, tapi aku selalu merasa mengenalnya sejak pertama bertemu.

Aku tak tahu apa isi surat itu, yang jelas sejak dia menerima surat itu. Dia seperti bisa bernafas lega, hingga akhirnya ku beranikan memberinya surat. Di surat itu aku bercerita banyak tentang anak perempuan yang dia sukai, dan dia membalas suratku. Sejak saat itu, kami memang lebih dekat. Tapi entah kenapa meskipun dia sudah tahu namaku, dia jarang sekali memanggil namaku. Yang ku ingat, hanya sekali saja dia memanggil namaku.

Waktu itu, abah sangat tidak suka jika anak perempuannya bermain dengan anak laki-laki. Aku selalu ingin pergi ke tempat mengaji bersamanya, tapi saat itu kami hanya sering pulang bersama. Jika ada waktu, dia main ke kelasku dan kami bicara tentang banyak hal. Saat itulah, aku benar-benar merasa sangat nyaman berteman dengannya, aku bahkan berjanji tak akan menyakiti hatinya dan tak ingin kehilangannya. Anak laki-laki yang selalu pesimis dengan dirinya sendiri, yang sulit percaya pada dirinya sendiri.

Lama kami berteman, hingga sahabat baikku di sekolah yang kebetulan masih saudara dengan anak laki-laki itu ikut belajar di lembaga kecil itu. Aku banyak bercerita tentang anak laki-laki yang ternyata sudah dia anggap sebagai kakak itu. Dan ku rasa dia bukan pendengar yang baik, karena dia selalu memotong ucapanku saat bercerita, aku tahu mungkin itu sangat membosankan setiap hari harus menceritakan orang yang sama.

Hingga muncul kabar burung, tentang kedekatan kami. Semua anak di lembaga itu mempertanyakan hubungan kami. Aku selalu bilang kami hanya sahabat dekat, tapi banyak dari mereka yang tidak percaya dengan kata-kata. Aku tak tahu bagaimana dengan dia, saat kami pulang bersama aku tak pernah sempat menanyakan hal itu. Tapi ku harap, dia tidak akan mmenjauhiku hanya karena kabar burung itu.

Entah kenapa, karena kabar burung itu. Pikiranku mulai kalut, aku sudah cukup lama berteman dengannya dan meskipun hatiku mengatakan aku menyukainya, tapi aku selalu berusaha menepisnya. Aku tak ingin kehilangan sahabat baikku, dia anak laki-laki yang sulit di tebak perasaannya, dia sangat misterius bagiku, dia jarang sekali menceritakan kehidupannya. Tapi dia selalu menyuruhku bercerita banyak hal tentang kehidupanku.

Saat dia tidak mengaji, betapa khawatirnya aku saat itu. Aku mencoba menghubunginya dengan ponsel milik abah, bahkan aku meneleponnya dengan telepon rumah dengan sembunyi-sembunyi. Dia memang sering sekali sakit dan yang aku tahu dia mudah sekali terserang demam. Dan jika hujan tiba, aku tahu aku akan sangat merindukannya, karena sehari saja tak melihatnya rasanya hariku akan berakhir dengan mimpi buruk malam itu juga. Namun, aku selalu berdoa untuknya, apapun yang dia lakukan saat itu, aku harap tak akan ada kesalahan yang dia lakukan, aku harap semuanya akan baik-baik saja. Karena dia sahabatku. Walaupun aku menyukainya lebih dari itu, tapi aku harap dia tetap akan menjadi sahabat baikku. Seperti yang dia katakan " Sampai salah satu di antara kita masuk liang lahat " dan aku tak pernah tahu siapa di antara kami yang akan masuk liang lahat lebih dulu. Tapi aku harap di kehidupan mendatang, dia tetap sahabatku.

Setiap hari ulang tahunnya, aku selalu ingin memberikannya hadiah persahabatan. Aku tak pernah tahu dia suka atau tidak, yang ku tahu hadiah itu akan menjadi miliknya dan dia akan mengingatku juga sebagai sahabat baiknya. Tapi jika di masa mendatang dia membenciku dan melupakanku, atau bahkan aku tidak bisa menemuinya lagi aku hanya akan meminta maaf dan berterima kasih padanya. Hanya hadiah kecil untuk terakhir kalinya. Aku berjanji akan memberikan hadiah persahabatan terakhir saat dia menikah, tapi aku yakin dia tidak akan pernah memberi tahuku kapan dia akan menikah. Jadi aku akan memberikan hadiah itu saat usianya menginjak 25 tahun.

Ketika untuk pertama kalinya menerima hadiah darinya, aku merasa besok akan sangat cerah. Dan aku akan melakukan semua pekerjaanku dengan semangat. Tapi ternyata duniaku justru terasa berbalik 300 derajat, jauh dari ukuran normal. Aku merasa ada yang aneh dengan sikapnya, dia mulai menjauhiku. Aku tahu ini tidak akan bertahan lama seperti yang dia katakan. Seharusnya tak akan apa-apa bagiku melihat sahabatku yang mulai dekat dengan perempuan yang mungkin dia sukai. Tapi kenapa saat itu, ulu hatiku terasa begitu sakit, bahkan aku sulit bernafas menahan sakit itu.

Dan bagaimana mungkin perempuan yang juga lebih tua dari anak laki-laki itu, mengatakan padaku agar aku tidak khawatir dengan kedekatannya dengan anak laki-laki itu. Tentu aku bilang aku tidak akan khawatir, meskipun perempuan cantik itu tidak mengatakan hanya bersahabat dengan anak laki-laki yang menjadi sahabatku. Tapi dia mengatakan, bahwa mereka hanya bersahabat dan aku sangat percaya itu.

Setelah lulus MTs, aku harus masuk pesantren dan meninggalkan tempat itu dan semua yang ada di sana. Aku bilang, aku akan sering datang untuk berkunjung dan melihat keadaan teman-temanku terutama sahabat-sahabatku. Aku tak pernah tahu apa yang terjadi selama 2 minggu aku pergi, aku menemukan ke ganjalan yang tidak biasa di tempat itu. Tempat itu, terlihat lebih sepi dan tidak seramai biasanya. Hingga aku mendengar kabar tentang hubungan sahabatku dengan gadis cantik itu.

Sejak saat itu, duniaku benar-benar abu-abu. Aku tidak bisa begitu saja mempercayai orang, aku bahkan mulai tidak percaya dengan keluargaku sendiri. Aku hanya bisa menangis dan berharap tidak akan bertemu dengannya hingga akhir hayatku, tanpa pikir panjang bahkan aku membakar semua tulisan tangannya dan buku harianku yang ku tulis setiap hari semua tentangnya. Hanya ada 1 buku yang sampai saat ini masih tersimpan rapi di lemari, aku tahu saat itu mungkin aku sudah sangat gila. Tak ada yang bisa ku lakukan selain menangis. Aku menganggap diriku tidak tahu malu, berani-beraninya aku menyukai sahabatku sendiri. Seharusnya aku senang, karena sahabatku sudah mendapatkan apa yang dia inginkan.

Waktu itu, setelah beberapa tahun lamanya tak pernah melihatnya. Aku mendengar berita kematian ayahnya, ayahnya yang begitu baik dan sabar itu meninggalkan dia dan keluarganya. Aku berpikir keras untuk melakukan hal yang sama saat dia patah hati, tapi aku rasa cara apapun akan sangat sulit. Karena dia sendiri sepertinya tidak mau melihatku. Hanya doa untuk ayah dan keluarganya yang ku panjatkan, semoga tak akan ada lagi kesedihan yang menimpa keluarga. Walau pun aku tak akan pernah bertemu dengannya lagi, yang ku harapkan hanya dia tetap bahagia dengan kehidupannya yang sekarang.

Saat itu dan hingga sekarang, aku memutuskan untuk tetap mendoakannya. Tidak bertemu, tidak akan apa-apa. Meskipun sulit menemukan sahabat seperti dia, tapi itu pilihannya dan aku akan tetap mendoakannya.

Sekarang, aku menepati janjiku. Usianya sudah menginjak 25 tahun, ini adalah hadiah persahabatan terakhir yang aku persembahkan hanya untuknya. Mungkin terlalu cepat mempersiapkan semua ini, karena aku sendiri tak pernah tahu apakah masih ada waktu untukku melihatnya sudah begitu dewasa di usianya yang ke 25 ini.

Untuk sahabat terbaikku, dan My First Dear Prince 
ANDIKA DONI PRASETYO si TENTARA MASA DEPAN
SELAMAT ULANG TAHUN yang ke 25

Jumat, 07 Desember 2012

Mr. Children (Mr. 칠드런) - Summer Dream (OST Mr. Idol (Mr. 아이돌)) Lyrics


부드러운 파도소리
budeuroun jo padosori
그보다 좋은 너의 목소리
geuboda do joheun gon noye moksori
한발만 다가와 나와 함께 달려보자
hanbalman do dagawa nawa hamkke dallyoboja
우리 꿈꾸던 곳으로
uri kkumkkudon geu goseuro

포근한 바람소리
pogeunhan i baramsori
나를 찾아주는 익숙한 목소리
nareul chajajuneun iksukhan moksori
꿈처럼 달콤하게 그보다 행복하게
kkumchorom dalkomhage geuboda do hengbokhage
네가 있어 웃고 있어
nega isso nan utgo isso

summer dream
영원히 달콤한 멜로디
summer dream yongwonhi dalkomhan geu melody
feel your dream
너와 이렇게 함께 가자
feel your dream nowa na iroke hamkke gaja
때론 아파도 괜찮아 쓰러져도 괜찮아
tteron apado gwenchana sseurojyodo gwenchana
내가 있잖아 영원히 함께 summer dream
nega itjana yongwonhi hamkke hal summer dream

빛나는 별처럼
jo bitnaneun byolchorom
I'M GONNA SHINE ONEDAY
승리의 위해 오늘도 꿈을 향해
seungniye geu nal wihe nan oneuldo kkumeul hyanghe
나는 포기 하지 않아 절대 멈추지 않아
naneun pogi haji ana jolde momchuji ana
수천번 쓰러져도 다시 일어나는 warrior
suchonbon sseurojyodo dasi ironaneun warrior

뜨거운 태양처럼
tteugoun teyang chorom
너와 만큼 빛나는 별처럼
nowa na kkum mankeum bitnaneun byol chorom
조금만 힘을 나와 함께 달려보자
jogeumman himeul ne nawa hamkke dallyoboja
우릴 부르는 곳으로
uril bureuneun geu goseuro

summer dream
영원히 달콤한 멜로디
summer dream yongwonhi dalkomhan geu melody
feel your dream
너와 이렇게 함께 가자
feel your dream nowa na iroke hamkke gaja
때론 아파도 괜찮아 쓰러져도 괜찮아
tteron apado gwenchana sseurojyodo gwenchana
내가 있잖아 영원히 함께 summer dream
nega itjana yongwonhi hamkke hal summer dream

let's take it to the top
눈을 감고 상상해
du nuneul gamgo sangsanghe bwa
끝없이 펼쳐진 바다처럼 꿈을 펼쳐봐
kkeutobsi pyolchyojin bada chorom kkumeul pyolchyobwa
it's gonna be okay
울지 말고 힘내
it's gonna be okay ulji malgo himne
우리에겐 기다리고 있어 밝은 미래
uriegen gidarigo isso balgeun mire
OK

summer dream
영원히 달콤한 멜로디
summer dream yongwonhi dalkomhan geu melody
feel your dream
너와 이렇게 함께 가자
feel your dream nowa na iroke hamkke gaja
때론 아파도 괜찮아 쓰러져도 괜찮아
tteron apado gwenchana sseurojyodo gwenchana
내가 있잖아 영원히 함께 summer dream
nega itjana yongwonhi hamkke hal summer dream

Kamis, 25 Oktober 2012

Bintang Tanpa Cahaya

Akulah 'Bintang Tanpa Cahaya' yang terlahir ke dunia ini tanpa basa basi. Aku di lahirkan sebagai anak pertama dari 5 bersaudara, andai aku seorang anak laki-laki, aku tak akan menderita tekanan batin seperti saat ini. Aku lahir di terakhir abad 20, tepatnya tahun 1991. Kala itu mungkin karena dulunya hidup orang tuaku sangat keras, mereka memberlakukan kekerasan padaku jika aku berbuat salah. Begitu juga saat kelahiran adikku yang pertama, kedua dan ketiga. Kami sudah pernah merasakan hukuman secara fisik, mulai dari di pukul dengan kemoceng, sapu, kepala kami di masukkan ke dalam bak mandi, malam-malam di ikat di belakang rumah yang gelap, sampai kaki berdarah karena di lempari botol minuman. Betapa semua keganasan abah dulu pasti akan selalu teringat sampai kami mati. 
Namun, menjelang abad 21 dan ketika adik keempatku lahir, kekerasan semacam itu tak pernah di berlakukan padanya. Mungkin hanya bentakan-bentakan serius yang menghujam jantung, hingga membuatnya ketakutan. Sampai saat ini, abah lah orang yang paling di takuti di keluargaku. Tapi abah juga seorang panutan, seorang ayah yang berwibawa dan baik hati. 
Sejak aku dinyatakan tidak lulus waktu MTs/SMP, aku mulai bisa memahami diriku sendiri. Aku sering berkaca dan bertanya 'Kenapa aku begitu bodoh?' karena saat itu hanya mata pelajaran matematika saja yang membuatku tidak lulus. Kebencianku pada mata pelajaran ini semakin bertambah, dan bahkan aku tidak suka semua mata pelajaran yang berbentuk hitungan, seperti ekonomi, fisika, kimia dan lain-lain. 
Aku tahu penyebab aku tidak lulus adalah karena ulahku sendiri, karena sejak kecil semakin aku di marahi kenakalanku semakin menjadi-jadi. Aku bahkan masih ingat saat pertama kali aku berbohong pada orang tuaku dan mencuri uang orang tuaku hanya untuk membeli es. Mengetahui kebohonganku dan aku juga mencuri, umi sangat marah dan memukul tanganku dengan kemoceng. Tapi aku justru tak langsung jera setelah mendapat pukulan itu. Justru aku semakin rajin mencuri uang abah dan umi jika butuh sesuatu yang abah dan umi tak mau membelikannya untukku.
Setelah aku tidak lulus ujian nasional di MTs, aku mengikuti ujian susulan paket B dan akhirnya aku lulus. Saat itulah orang tuaku bersikeras memasukkanku ke pesantren putri, agar kelakuanku lebih baik. Tapi sejak masuk pesantren, aku justru merasa semakin kekanak-kanakan. Karena hanya aku yang paling tua diantara teman-teman sekelasku. Aku memang menjadi lebih baik saat masuk pesantren, tapi banyak hal-hal negatif yang justru membuat sikapku tidak rasional. Aku hampir merasakan yang namanya suka dengan sesama jenis, karena di pesantren modern itu semuanya perempuan. Sikap nakalku juga semakin berkembang, aku suka kabur dari pesantren, tidak ke masjid, tidak mau sholat dengan alasan haid dan lain-lain. Dan ada saat aku mengalami bullying dan yang melakukannya adalah teman-temanku sendiri yang usianya jauh lebih muda dariku.
Saat itu aku merasa, mungkin karena aku sulit meluapkan kemarahanku pada mereka saat aku kesal. Bahkan aku terlalu sering mengalah atau mungkin karena aku tidak jauh lebih pintar dari mereka. Di pesantren itu, seharusnya sikap saling menghormati kepada yang lebih tua berlaku seterusnya. Tapi itu tidak terlalu berlaku untukku, karena mungkin aku yang terlalu dekat dengan mereka. To be continued....


Sabtu, 29 September 2012

Loving You for The Last Time (1)

" Seandainya loe tau, gue gak akan semudah itu nglupain loe meskipun 6 tahun loe ngilang gitu aja " itulah kata-kata yang terus di tanamkan dalam hati seorang Nayna.
Aku Nayna, usiaku sudah hampir 23 tahun. Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung. Aku bukan asli orang Bandung, tapi aku punya hidup di sini. Bareng temen-temen dan segala pernak-pernik kehidupan di kota ini. 
Teman-temanku selalu bilang " Nayna bukan tipe cewek yang mudah bergaul sama cowok, tapi cowok banyak yang mau kenal sama Nayna karena dia cantik " itu yang gak pernah aku suka, aku takut jatuh cinta lagi. 
Di kampus ini, aku punya seorang sahabat baik sejak SMP. Kami mengambil jurusan yang sama di kampus ini, tapi kami tak pernah sekali pun sekelas. Hari ini, Farah bilang dia melihat Reyga di kampus ini. Reyga, mendengar namanya saja aku sudah ingin membanting gelas dan piring di rumah. Reyga adalah cinta pertamaku di SMP, aku menjalin hubungan dengannya saat aku masih berstatus sebagai siswa baru di sekolah itu dan dia adalah kakak kelasku. 
Waktu kami jadian, tak banyak anak di sekolah yang tahu. Karena jika mereka tahu, mereka yang mayoritas kaum hawa akan menghabisiku di tempat karena aku yang masih anak baru berani mengambil hati seorang senior yang nota bene cukup populer di sekolah kala itu. Terakhir aku dan Reyga bersama adalah saat malam puncak PENSI sekaligus pelepasan siswa kelas 3. Reyga yang anggota grub band sekolah, tampil dengan sempurna di atas panggung. Selama ini, dia tidak pernah menyanyi karena di band itu dia hanya sebagai drummer. Namun, malam itu adalah kejutan sempurna untukku dan untuk  penggemarnya. Dia bernyanyi solo hanya dengan membawa gitar untuk iringan lagunya. Lagu yang dia bawakan saat itu berjudul "Sempurna" yang di populerkan oleh Andra and the Backbound. Saat itu aku merasa sangat tersentuh karena dia tidak berhenti melihatku. Setelah bernyanyi, diam-diam dia menghampiriku "Suaraku gimana? jelek banget ya?" pertanyaan lugunya itu membuatku ingin menjahilinya, aku mengatakan suaranya sangat tidak bagus dan terlalu rusak. Sebenarnya, aku gak pernah nyangka dia bisa bernyanyi sebagus itu. Suaranya benar-benar merdu tidak kalah dengan penyanyi aslinya.Dia kelihatan kecewa mendengar jawabanku, aku mengacak-ngacak rambut jambulnya sambil tertawa kecil ku katakan "Suara kamu jauh lebih bagus dari pada Andra" lalu entah setan apa yang merasukinya, tiba-tiba dia mencium pipi kananku. "Kamu masih punya hutang 1 buat pipi kirimu" aku benar-benar tertegun tanpa kata, lalu dia ganti mengacak-ngacak poniku yang sudah tertata rapi. 
Itulah saat terakhir kami bersama, sejak saat itu dia menghilang dan tak pernah ada kabar lagi. Aku sudah seperti orang gila saat itu, yang ku lakukan hanya menangis dan mendengarkan rekaman suaranya saat menyanyikan lagu itu. Ini cinta pertamaku dan rasanya sangat menyakitkan, sampai ku putuskan aku gak akan pernah kenal yang namanya jatuh cinta lagi.
Namun ternyata Tuhan berkehendak lain, kami bertemu lagi di kampus ini. Setelah 6 tahun lamanya kami berpisah tanpa perpisahan. To be continued....