Malam
dimana aku hanya berbaring di atas ranjang seharian, karena sakit perut yang
berlebihan. Ku pikir, dari kemarin dia juga jatuh sakit karena kehujanan. Aku
khawatir, tapi aku bingung harus berbuat apa. Aku tak bisa berbuat apa – apa
meski pun aku bisa.
Semalam
dia mengatakan 1 kalimat pertanyaan yang membuatku sulit melupakannya dan
rasanya terlalu sakit untuk dipikirkan. “Kita sahabat kan?” 9 tahun lalu Mas
Doni juga pernah mengatakannya. Dan kenapa sekarang harus pada orang yang
berbeda yang mengatakannya lagi? Rasanya sakit banget, lebih sakit dari sakit
perutku yang membuatku harus menahannya.
Aku
mulai patah semangat karena dia mengatakan hal itu, di luar dugaan dan terlalu
menyedihkan untukku. Malam ini, aku tak mengerti dengan apa yang terjadi dengan
pikiranku. Tiba-tiba dia datang, mungkin karena temanku yang sms dan minta
tolong untuk memperbaiki laptopnya. Mungkin ekspresiku terlalu berlebihan
setelah dia mengatakan kata – kata itu. Aku menangis sejadi – jadinya sambil
menutup telinga, karena hanya mendengar suaranya membuatku asma mendadak. Aku
terus menangis tak terkendali saat mendengar suaranya. Mencoba istighfar dan
tenang sesaat, tapi rasanya sulit. I don’t know why, but it’s very hurt for me.
Aku marah di depan dia pun hanya membuang tenaga, karena dia tidak akan peduli
sama sekali.
Cinta tak butuh alasan dan tak perlu
alasan, yang ku tau hanya mencintainya li annallahu ta’ala.
Thanks
God, I believe You have another plan for me. Ini yang aku harapkan saat tubuhku
tak berdaya. Terima kasih atas perhatiannya ajeossi, entah karena apa dan apa
dia melakukannya. Rasa sakit ini rasanya lenyap mendadak. Thank’s God, gomapta
ajeossi <3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar