Jumat, 24 Januari 2014

Selasa, 26 November 2013



Malam dimana aku hanya berbaring di atas ranjang seharian, karena sakit perut yang berlebihan. Ku pikir, dari kemarin dia juga jatuh sakit karena kehujanan. Aku khawatir, tapi aku bingung harus berbuat apa. Aku tak bisa berbuat apa – apa meski pun aku bisa.
       Semalam dia mengatakan 1 kalimat pertanyaan yang membuatku sulit melupakannya dan rasanya terlalu sakit untuk dipikirkan. “Kita sahabat kan?” 9 tahun lalu Mas Doni juga pernah mengatakannya. Dan kenapa sekarang harus pada orang yang berbeda yang mengatakannya lagi? Rasanya sakit banget, lebih sakit dari sakit perutku yang membuatku harus menahannya.
       Aku mulai patah semangat karena dia mengatakan hal itu, di luar dugaan dan terlalu menyedihkan untukku. Malam ini, aku tak mengerti dengan apa yang terjadi dengan pikiranku. Tiba-tiba dia datang, mungkin karena temanku yang sms dan minta tolong untuk memperbaiki laptopnya. Mungkin ekspresiku terlalu berlebihan setelah dia mengatakan kata – kata itu. Aku menangis sejadi – jadinya sambil menutup telinga, karena hanya mendengar suaranya membuatku asma mendadak. Aku terus menangis tak terkendali saat mendengar suaranya. Mencoba istighfar dan tenang sesaat, tapi rasanya sulit. I don’t know why, but it’s very hurt for me. Aku marah di depan dia pun hanya membuang tenaga, karena dia tidak akan peduli sama sekali.
Cinta tak butuh alasan dan tak perlu alasan, yang ku tau hanya mencintainya li annallahu ta’ala.
       Thanks God, I believe You have another plan for me. Ini yang aku harapkan saat tubuhku tak berdaya. Terima kasih atas perhatiannya ajeossi, entah karena apa dan apa dia melakukannya. Rasa sakit ini rasanya lenyap mendadak. Thank’s God, gomapta ajeossi <3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar