Siapa yang tahu, berapa liter air mata yang keluar karenanya.
Menangis bukan satu alasan agar lebih tenang
Menangis tidak selalu memperbaiki keadaan
Menangis membuat perasaanku semakin dalam status siaga
Siapa yang tahu, sampai kapan aku akan begini
Melihat kehidupan dari berbagai sisi yang salah
Niat hati ingin menemukan kembali jiwa yang di cintai
Apa daya segala kegigihan ini membuatku semakin ingin menyerah
Kuatkan hati dan ku katakan pada dunia aku perempuan
Yang siap menjadi tumpuannya
Menyalak bagai anjing di balik batuan
Berlari bak citah mengais mangsa
Tidakkah dia tahu apa yang sudah aku lakukan?
Harga diriku bahkan tak tampak di pelupuk matanya
Kekuatan apa yang ku miliki hingga semua seperti hanya sebuah himbauan
Agar aku tak mengemis hati padanya
Ini gila, karena dia... aku kehilangan akal sehatku
Bodoh, karena terlalu suka aku kehilangan arah
Mempedulikannya menjadi prioritas utama dalam hidupku
Mencintainya menjadi sangat salah
Dia membuatku menggunakan cinta di jalan yang benar
Mungkin sekarang dia bukan milikku
Suatu saat Tuhan akan memberikannya padaku
Karena cinta tak pernah salah dalam memilih
Bertemu dengannya adalah anugerah
Mengenalnya ku jadikan itu sebuah hadiah
Berteman dengannya menjadi sangat susah
Saat menyayanginya menjadi kesempatan terindah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar