Ya
Allah…aku tahu, ini lah yang ku pinta dariMu. Kembali mencintai dengan sepenuh
hati, tapi seberapa banyak aku menyukainya? Kenapa rasanya sesakit ini?
Menetapkan hati pada satu orang seperti 10 tahun yang lalu memang tidak mudah
bagiku. Saat aku mulai merasa padanya lah ku tetapkan hatiku, itu pun tidak
sepenuhnya. Aku harus memulai dari awal, menyukai semua kekurangannya,
menyiapkan perasaan untuk kembali tersakiti dan yang pasti perhatian lebih yang
tidak ku berikan pada siapa pun.
Malam
ini, awalnya indah. Aku terpaksa berbohong agar dia mau menerima makanan
dariku. Aku hanya tidak ingin dia kelaparan di malam hari, dia pasti sangat
sibuk sampai tak sempat makan. Itu bukan makanan sisa, memang aku sengaja
membeli sebungkus untuknya. Saat bertemu denganku, dia terlihat bingung dan
salah tingkah. Tapi aku terlalu senang hanya dengan begitu saja, entah apa yang
membuatku begitu senang.
Dari
kampus, aku pengen banget pulang. Tapi gak satu pun anak-anak di UKM yang mau
nganter aku pulang. Ku pikir, lebih baik jalan kaki. Tapi aku terlalu lelah
jalan. Aku juga belum sempat makan, dan aku ingat dia bilang mau ke kampus.
Seperti biasa, setiap kali aku ngirim sms. Jawabannya selalu lama, sampai ku
pikir dia akan menolongku dan bisa pulang bareng. Setengah jam, memang bukan
waktu yang lama untuk menunggunya. Dia baru menjawab pesanku dan bilang kalo
dia pulang bareng temennya ( cewek ).
Aku
gak pernah masalahin apa pun tentang dia, tapi begitu membaca smsnya. Rasanya
sakit banget, bener-bener sakit. Yang ada di pikiranku hanya, seberapa banyak
aku suka sama dia? Kenapa rasanya kaya gini? Aku tau dia bukan tipe orang yang
mudah mengatakan maaf. Aku tahu dia terlalu baik dengan orang-orang yang dia
anggap sahabat, aku tahu semua itu. Aku tahu, bahkan aku gak berhak marah sama
dia tentang apa pun yang dia lakukan ke aku. Aku tahu, aku pasti akan terus
tersakiti seperti ini. Entah sampai kapan, menunggu hatinya terbuka pun masih
sangat lama. Dan aku tahu, lagi-lagi aku harus mengalami ini semua.
Ya
Allaaaahh…siapa saya bagi dia? Saya tidak berhak melakukan ini padanya. Dia
terlalu baik…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar