Saat aku dalam kesedihan, kebingungan
dan tak tahu berbuat apa karena mu. Aku kadang memilih untuk diam dan tak
bercerita pada siapa pun, karena aku tahu kau pasti tak kan pernah suka jika
aku bercerita tentang pertengkaran kita pada orang lain.
Tapi bisakah kau mengerti tentang
perasaanku, aku sakit tapi aku menahannya. Aku marah, dan aku hanya berdiam
diri tanpa bisa melakukan apapun. Aku benci dengan kegalauan ini, maafmu selalu
ku terima dengan lapang dada. Tapi kau kembali mengulang sikap dan ucapan yang
membuatku kukuh dalam sakit yang tak berujung.
Aku mencintaimu dan selalu
berusaha memahamimu, mengerti semua yang kau inginkan. Walau sampai saat ini
kau belum bisa mengerti dan memahamiku, hatiku bergeming dan mengeluhkan
kekecewaannya padamu. Entah kenapa aku selalu bisa memaklumi apa yang kau
lakukan padaku, hingga aku terus menahan sakitku karena mu.
Kesakitan masa lalu, seperti terulang lagi dalam hidupku. Walau aku terus berharap akan pengertianmu, rasanya itu akan lama terjadi. Aku ikhlas, aku sabar dan aku tak akan mengeluh padamu. Aku tahu kehidupanmu lebih berat dari padaku, aku tahu kau pasti lebih baik meluapkan segalanya padaku. Karena aku kekasihmu, dan tak mungkin kau akan meluapkan apa yang kau rasakan, jika aku bukan kekasihmu.
My Dear Boy, aku hanya gadis
lemah yang tak pernah menyadari betapa aku sangat menyayangimu. Hingga hatiku
seperti batu karang yang beku di terpa badai salju. Rasa sayang ini,
benar-benar telah membutakan hatiku. Hingga aku tahan menerima apapun yang kau
lakukan padaku. Biarkan mereka mengatakan aku yang lemah dan tak berdaya
menghadapimu. Itulah aku, perempuan biasa yang sebenarnya tak layak bersanding
denganmu. Aku yang hanya bisa menangis saat merasa tak ada yang bisa
memahamiku. Aku yang berharap terlalu tinggi bisa menjadi bagian dari hidupmu,
menjadi seseorang yang terbaik untukmu. Perasaanku mengatakan itu hanya mimpi
yang telah lalu, tapi aku sadar akan kenyataan cintamu.
Sayang, dengarkan tangisan hati
ini. Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu, aku tak pernah berharap banyak
kau bisa memahamiku seutuhnya. Pengabdianku hanya untuk mu, ku pinta hatiku
untuk tetap bisa bertahan denganmu. Meski selalu sakit yang ku terima dan kau
tak tahu. Ku tanamkan dalam lubuk hatiku yang paling dalam, aku tetap
menyayangimu sepenuh hatiku. ^Oppa, saranghaeyo!!^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar