Cast : All EXO’s member
( Dyo ) and Song Hye Rim
Part I
Song Hye Rim dan Do Kyungsoo adalah teman dekat sejak
SMA, tapi Hye Rim tidak pernah tahu Kyungsoo adalah bagian dari EXO, boyband
baru yang sangat di sukai Hye Rim saat ini. Pertama kali debut EXO, Hye Rim dan
beberapa temannya menghadiri konser EXO hari ini. Hye Rim ada dibarisan depan
saat member EXO satu per satu mulai turun dari sebuah van. Biasnya di EXO
adalah Sehun, Hye Rim terus memanggil nama Sehun saat pertama kali dia
melihatnya turun dari van. Untuk yang pertama kalinya sebagai fans baru EXO,
dia hanya jatuh hati saat melihat Sehun dan untuk yang pertama kalinya dia bisa
melihat Sehun langsung. Tapi, apa jadinya jika ternyata Baekhyun dan Jongdae yang
tidak lain adalah tetangga Hye Rim dulu sewaktu dia tinggal di Gyeonggi juga
bagian dari anggota EXO. Kamu langsung berhenti meneriaki Sehun saat pertama
kali kamu melihat Jongdae dan Baekhyun disana,
Hye Rim “Min Ah, kau
lihat dua namja itu?” sambil menunjuk Baekhyun dan Jongdae yang sedang bicara,
Min Ah “Ddugu? Ah~
Baekhyun dan Chen? Wae~?”
Kau “Aniyo~ Baekhyun dan Jongdae, bukan Chen”
Min Ah “Pabo ya~,
bagaimana bisa kau mengaku seorang fans jika kau tidak tahu nama panggungnya?
di EXO namanya Chen bukan Jongdae! Memangnya kenapa kamu bertanya seperti itu?”
Batinmu “Bagaimana mungkin mereka disini pada saat
bersamaan?”
Min Ah “Yya~ Hye Rim
ah~ “ Hye Rim tidak bisa mendengar Min Ah, karena sibuk dengan pikirannya. Tiba-tiba
kamu tersentak saat fans semakin ramai memanggil nama yang tidak asing di
telingamu,
“Kyungsoo~”
“Kyungsoo oppa~”
“Dyo ah~”
Dyo ah~ saranghae…”
“I
geo mwoya??” batinmu semakin bingung, karena melihat
Dyo juga disana.
Flash Back as student
in Senior High School “Pertemuan Terakhir”
Dyo adalah cinta
pertama Hye Rim, mereka pernah dekat tapi tidak bertahan lama karena suatu
masalah yang tidak pernah di mengerti oleh Hye Rim sampai sekarang.
Hye Rim “Dyo ah~ hari
ini kau ingin makan apa?” Dyo yang masih serius membaca, Dyo masih diam dan
tidak menjawab.
Hye Rim “Yya…Ddodo ah~
kau tidak mendengarku?” Hye Rim sedikit
kesal.
Mendengar itu Dyo hanya
melirik kepadamu yang sedang berdiri di depannya.
Dyo “Aku tidak ingin makan apa-apa” kembali
lagi pada buku yang dia baca.
Hye Rim “Wae~? Tidak
biasanya kau seperti ini, katakan sesuatu, jeball” sambil menggoyangkan sedikit
lengan Dyo. Tapi Dyo tidak menjawab, dia bahkan langsung pergi meninggalkanmu.
Kamu bingung dan tidak tahu harus bagaimana. Hye Rim tidak ingin mengejarnya,
karena dia tidak ingin membuat suasana semakin tidak baik jika dia memaksa Dyo
bicara.
Sepulang sekolah, Hye Rim menunggu Dyo di gerbang
sekolah. Dan dia sempat bertemu dengan Jongdae dan Baekhyun (mereka tidak satu
sekolah dengan Hye Rim, tapi sering lewat depan sekolah Hye Rim saat pulang
sekolah).
Baekhyun “Noona, kajja
pulang bersama kami”
Hye Rim “Gomawoo
Baekhyun ah~ aku masih menunggu seseorang, kalian pulanglah dulu” jawabmu
tenang sambil melempar senyum pada mereka.
Jongdae “Kau selalu
seperti ini, sebenarnya siapa yang selalu kau tunggu? Apa dia pacarmu?”
Hye Rim “Ani~ hanya
cingu”
Baekhyun “Eeeiih..ani~
hanya cingu” Baekhyun menggoda Hye Rim dengan menirukan gaya bicara Hye Rim.
Hye Rim“Wae? Yya~
Berhenti menggodaku” dan Baekhyun tertawa senang karena berhasil menggoda Hye
Rim, meski dia sempat mendapar pukulan dibahu dari Hye Rim.
Hye Rim “A~ cham,
Jongdae ah~ bisakah kau bilang pada eommaku, aku akan pulang terlambat hari
ini” Hye Rim mengatakannya pada Jongdae karena rumahnya yang paling dekat
dengan rumah Hye Rim,
Jongdae “Wae~? Eommamu,
pasti bertanya alasannya”
Hye Rim “Nanti aku akan
bilang pada eomma, mian…aku tidak bisa mengatakannya padamu” Hye Rim hanya
tersenyum.
Baekhyun “Baiklah, kalo
begitu kami pulang duluan, noona annyeong! Aku akan bilang pada eommamu, kau
pergi berkencan!!” meski jarak mereka sudah cukup jauh, Baekhyun masih sempat
menggoda Hye Rim.
Hye Rim “Yyaaa~
Baekhyun ah~ lihat saja sampai kau berbohong pada eommaku” mendengar teriakan
Hye Rim, Baekhyun semakin senang dan melambaikan tangannya pada Hye Rim.
Hye Rim tahu Baekhyun
hanya sangat suka menggoda semua orang. Itulah kenapa dia tidak menanggapi
serius lelucon Baekhyun. Mereka akhirnya meninggalkan Hye Rim, mereka terlihat
seperti anak yang baik dan polos.
Sudah satu jam lebih
Hye Rim menunggu Dyo, tapi dia tidak muncul juga.
Hingga 3 jam berlalu
dan sekolah sudah sangat sepi. Dyo tidak terlihat sama sekali.
Hye Rim “Dimana dia?
Apa dia sudah pulang?” nada bicara yang lirih, akhirnya Hye Rim mencoba melihat
ke dalam sekolah. Semua sudut sekolah dia jelajahi, tapi tidak ada seorang pun
disana. Bahkan anak-anak band dan basket yang biasanya latihan sampai sore pun
tak terdengar suaranya.
Kau “Ddodo ya~ ddodo…!!?!” Hye Rim berteriak
sekuat tenaga, tapi tidak seorang pun menjawab. Dengan perasaan kecewa dan
lelah karena belum makan siang Hye Rim hanya duduk di teras depan sekolah
sambil menundukkan kepala, tiba-tiba Hye Rim mencium bau hujan dan dia ingat
Dyo sangat menyukai bau hujan. Hye Rim melihat ke atas langit dan hujan turun
sangat deras, sudah pasti Hye Rim tidak akan bisa pulang karena dia tidak
membawa payung apa lagi mantel. Hye Rim hanya perlu menunggu hujan sedikit
reda.
Sebenarnya, saat jam makan siang tadi Hye Rim ingin memberi
surprise ulang tahun untuk Dyo tapi karena Dyo tidak mau makan dan
mengacuhkannya, dia tidak ikut makan dank ado yang sudah dia siapkan untuk Dyo
masih dia simpan dengan baik di tas.
Dyo “Kenapa kau masih disini?” tiba-tiba
seorang namja yang ditunggu Hye Rim sejak 3 jam yang lalu berdiri tepat di
depannya dengan membawa satu payung. Hye Rim yang sudah mulai kedinginan, dan hanya
membalasnya dengan senyuman.
Hye Rim “Ddodo ah~
saengil chukkae…! Mian, jika aku melakukan sesuatu yang membuatmu marah” sambil menahan dinginnya hujan, meski kamu
tidak kehujanan sama sekali. Tapi hujan saat itu membawa hawa dingin yang
sangat menusuk tulang,
Dyo “Apa kau sudah gila? kenapa kau melakukan
hal sebodoh ini? Bagaimana jika tadi aku tidak bisa menemukanmu?” kata Dyo
sedikit kesal, dia langsung melepas jaketnya dan memakaikannya pada Hye Rim.
Hye Rim masih berpikir tentang apa yang membuat Dyo marah. Dyo menggandeng
tangan Hye Rim begitu erat dibawah payung dan hujan yang deras. Selama perjalanan
pulang, tak ada suara diantara mereka hanya suara riuh hujan yang terdengar di telinga
mereka. Dyo masih memegang tangan Hye Rim erat dan sedikit gemetar, tangannya
terasa sangat dingin. Hye Rim merasakannya dan melihat kearah Dyo, tatapan mata
Dyo lurus kedepan. Sesekali Hye Rim melihat tangannya yang masih memegang erat
tangan Dyo. Tapi Hye Rim benar-benar tidak ingin bicara apa-apa, hanya
menikmati hujan bersama Dyo, baginya sudah sangat cukup. Hye Rim lebih mendekat
dan melingkarkan tangannya pada lengan Dyo dan menyandarkan kepalanya dibahu
Dyo.
Hye Rim “Semoga perasaanmu lebih hangat seperti
sebelumnya” Hye Rim hanya bisa mengatakannya dalam hati.
Dyo tidak menolak, dia
semakin mempererat pegangan tangannya pada tangan Hye Rim. Sesampainya tiba di
depan rumah Hye Rim…
Dyo “Masuklah…” Dyo melepaskan pegangannya,
Hye Rim “Tidak bisakah
kita bicara sebentar?” nada bicara Hye Rim terdengar sangat rendah dan halus,
Dyo hanya memandangnya lekat.
Dyo “Aku harus segera…” belum selesai bicara,
Hye Rim sudah memotongnya dengan air mata yang mulai mengalir. Dyo langsung
terdiam, karena untuk pertama kalinya saat itu dia melihat Hye Rim menangis
tepat di depan matanya. o.o
Hye Rim “Jeball, sekali
pun jangan pernah berbohong padaku. Karena aku berjanji pada diriku sendiri
tidak akan pernah berbohong padamu. Aku hanya ingin tahu kesalahanku padamu,
sebenarnya apa yang membuatmu tidak mau mengatakannya?” suasana semakin hening
saat Hye Rim benar-benar menangis, suara hujan yang deras masih menemani
perbincangan serius diantara mereka.
Dyo “Mianhae…Hye Rim ah~ tapi aku benar-benar
tidak bisa mengatakannya” Dyo sedikit gugup,
Kau “Wae? Waeyo? Wae?” tangisan Hye Rim semakin
tidak tertahan lagi, meledak dan membuat Dyo semakin merasa bersalah, Hye Rim bahkan
beberapa kali memukul dada Dyo. Dyo yang awalnya diam saja, kini mencoba
menghentikan pukulan Hye Rim dengan memegang kedua tangannya. Meski Hye Rim
memberontak dengan terus menangis, sekuat tenaga Dyo mencoba menenangkannya dan
memeluknya erat.
Dyo “Mianhae…Hye Rim ah~ cheonmal mianhae”
bisik Dyo sambil memeluk Hye Rim semakin erat. Dan tangisan Hye Rim semakin
keras, karena Hye Rim tidak akan pernah tahu kenapa dia sangat menyukai Dyo.
Dia hanya berharap Dyo segera mengatakan kesalahannya dan memahami perasaannya
saat itu.